Biologi Educations

Blog ini merupakan salah satu blog yang membahas tentang seputar Pendidikan Biologi yang meliputi tentang Perangkat Pembelajaran dan materi yang terdapat di dalamnya.

Find Out More Purchase Theme

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah pegangan seorang guru dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut.

Read More

Silabus

Silabus adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

Read More

Kaldik, Prota Promes

Kalender Pendidikan, Program Tahunan, Program Semester.

Read More

Materi Pembelajaran

Merupakan materi yang tercakup di dalam RPP.

Read More

Beranda

Kamis, 16 Februari 2023

 SEL DAN KEHIDUPAN 

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya tentang sel. ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membentuk kehidupan. kita bisa lihat bahwa alam semesta ini begitu luas. namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan dari masa kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel.

dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap materi genetik sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak kasat mata. ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. di dalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing. antar bagian sel itu melakukan interaksi dan saling ketergantungan. oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup. 

Jumat, 05 Maret 2021

Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Ekskresi

A. Sistem Ekskresi pada Manusia 

        Proses yang terjadi di dalam tubuh seperti pencernaan, respirasi, dan lain-lain akan menghasilkan zat sisa atau limbah yang harus dikeluarkan dari tubuh, Proses pengeluaran zat-zat sisa hasil suatu proses di dalam tubuh dinamakan ekskresi.

Berikut adalah. organ-organ ekskresi pada manusia yang terdiri dari ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. 

1. Ginjal (Ren)

        Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Dari setiap ginjal keluar saluran urine (vesika urinaria). Dari vesika urinaria ini urine dikeluarkan melalui uretra. 

a. Struktur Ginjal 

        Ginjal berjumlah sepasang, terletak di dekat ruas- ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal terdiri dari tiga bagian utama dari luar ke dalam, yaitu korteks, medula, dan pelvis renalis.

Pada korteks dan medula terdiri dari ±1 juta nefron. Nefron adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari ginjal. Nefron terdiri dari badan Malpighi dan tubulus renalis. Badan Malpighi terdiri dari kapsul Bowman dan glomerulus. 

1) Kapsul Bowman merupakan bagian yang berbentuk mangkuk atau piala. 

2) Glomerulus adalah untaian pembuluh kapiler yang dindingnya bertautan dengan dinding kapsul Bowman. 

3) Tubulus renalis dibagi menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus (tubulus pengumpul). Bagian lengkung Henle ada dua, yaitu lengkung Henle ascendens (menanjak) dan lengkung Henle descendens (menurun).

        Pelvis renalis merupakan tempat bermuaranya tubulus kolektivus yang dihubungkan oleh saluran ureter ke kandung kemih. Kandung kemih berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urine. Dari kandung kemih, urine dikeluarkan dari tubuh melewati saluran yang disebut uretra. 

b. Fungsi Ginjal 

1) Membuang sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (urea atau asam urat) dari tubuh. 

2) Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, mísalnya bakteri, obat-obatan, dan zat warna. 

3) Mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah. 

4) Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa, serta membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti gula dan vitamin. 

c. Proses Pembentukan Urine 

1) Tahap Filtrasi 

        Filtrasi adalah penyaringan darah yang terjadi di dalam glomerulus dalam kapsul Bowman. Zat-zat terlarut dalam darah seperti air, garam, gula, dan urea yang masuk ke glomerulus disaring oleh kapsul Bowman. Zat hasil penyaringan ini disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer masih banyak mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh. Komposisi urine primer mirip dengan darah, tetapi tidak mengandung protein.

2) Tahap Reabsorpsi 

        Reabsorpsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh, terjadi di tubulus kontortus proksimal sampai di lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi, di antaranya air, glukosa, asam amino, ion-ion Na*, K*, Cat, cr, HCO,, Hbo,, dan sebagian urea. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urine sekunder yang komposisinya terdiri dari air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. 

3) Tahap Augmentasi 

        Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Pembuluh darah pada tubulus kontortus distal melepaskan zat sisa yang tidak berguna, serta menyerap kelebihan air sehingga terbentuk urine sesungguhnya yang akan dimasukkan ke tubulus kolektivus, kemudian urine dibawa ke pelvis renalis untuk dialirkan melalui ureter menuju vesika urinaria yang merupakan tempat penyimpanan sementara urine. Urine normal mengandung zat-zat, seperti air sebanyak 95%; urea, asam urat, dan amonia; zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin); garam mineral, terutama NaCI (natrium klorida); zat-zat yang bersifat racun, seperti sisa obat dan hormon.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Urine

beberapa hal yang mempengaruhi produksi Urine, di antaranya zat-zat diuretik (misalnya kopi, teh, alkohol) suhu, jumlah air yang diminum, hormon ADH, Hormon insulin dan emosi.

Selasa, 16 Februari 2021

ANIMALIA

        Anda telah mengetahui bahwa di lingkungan sekitar kita terdapaat berbagai jenis hewan. Tuhan menciptakan beraneka ragam hewan Ada hewan yang hidup di air atau di darat, Ada hewan yang hidup mandiri, ada juga hewan yang hidup sebagai parasit. Ada hewan yang makan tumbuhan, ada hewan yang banya makan daging, dan ada juga hewan pemakan segala. Ada yang bisa terbang, ada yang bisa berlari, dan ada pula yang bergerak sangat lambat. Namun demikian, hewan-hewan tersebut memiliki ciri-ciri umum yang sama sehingga mereka dikelompókkan dalam satu kelompok yang disebut Kingdom Animalia (hewan). Ciri-ciri umum dari Kingdom Animalia adalah sebagai berikut.!

1. Termasuk organisme cukariotik multiseluler. 

2. Bersifat heterotrof, yaitu mendapatkan energi dengan memakan organisme lain (tumbuhan atau hewan lain). Inilah sifat umum yang membedakan tumbuhan dengan hewan. 

3. Sel hewan tidak memiliki dinding sel. 

4. Tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu berfotosintesis. 

5. Bereproduksi dengan cara yang khas, yaitu secara kawin (sek- sual). Hanya beberapa jenis yang dapat bereproduksi secara aseksual. 

6. Sebagian besar hewan memiliki otak dan sistem saraf. 

7. Merupakan organisme yang aktif bergerak (motil). 

        Kingdom Animalia oleh para ahli zoologi dikelompokkan men- jadi Invertebrata dan Vertebrata. Pengelompokan ini didasarkan pada ada tidaknya tulang belakang (vertebrae). Untuk mempermudah pembelajaran Anda, lakukanlah kegiatan berikut!

        Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animalia yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki di pegunungan. Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animalia yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai di pegunungan. Hewan-hewan dalam kelompok ini kebanyakan memiliki umur yang relatif singkat. Jarang ada yang sampai berusia lebih dari satu tahun.

        Mader dalam bukunya Inquiry into Life (2006) menyatakan bahwa berdasarkan jenis simetri tubuhnya, Invertebrata dapat dibedakan menjadi kelompok hewan bersimetri radial dan kelompok hewan bersimetri bilateral, Perbedaan simetri tubuh hewan tersebut dapat Anda lihat pada Gambar berikut!.

        Disebut hewan bersimetri radial karena tubuhnya dapat dipotong menjadi 2 bagian yang simetris melalui lebih dari satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang bersimetri radial biasanya berbentuk silindris atau membulat. Bagian tubuh sebelah atas yang dekat dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian di sebelah bawah disebut bagian suboral. 

        Disebut hewan bersimetri bilateral karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang simetris hanya melalui satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang bersimetri bilateral biasanya dapat dipotong menghasilkan dua bagian yang simetris dari arah kepala (cephal) terus ke arah ekor (caudal) dan bidang tersebut berdiri atau vertikal dari arah atas (superior) ke arah bawah (inferior). 

         Berdasarkan tingkat perkembangan lapisan tubuhnya, Invertebrata dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastik. Hewan diploblastik memiliki dua lapisan tubuh, yaitu endodermis (dalam) dan ektodermis (luar), misalnya Porifera dan Cnidaria. Hewan triploblastik memiliki tiga lapisan tubuh. 

        Berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh (selom), hewan triploblastik dibedakan menjadi triploblastik aselomata, triploblastik pseudoselomata, dan triploblastik selomata seperti terlihat pada Gambar berikut!.

    Hewan-hewan triploblastik aselomata memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis, danendodermis) dan tidak memiliki rongga tubuh, misalnya Platyhelminthes (cacing pipih). Hewan-hewan golongan triploblastik pseudoselomata memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis, dan endodermis) yang memiliki rongga dalam saluran tubuh, misalnya Nemathelminthes. Hewan-hewan triploblastik selomata memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis, dan endodermis) serta memiliki rongga tubuh yang terisi oleh cairan dan ada penggantung organ (disebut mesenteron), misalnya Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata (hewan bertulang belakang). 

        Hewan-hewan yang termasuk kelompok Invertebrata, antara lain Porifera (hewan berpori), Cnidaria (hewan bersengat), Platyhelminthes (cacing pipih), Nemathelminthes (cacing benang/ cacing gilik), Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan bertubuh lunak), Arthropoda (hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi), dan Echinodermata (hewan berkulit duri).

Selasa, 02 Februari 2021

Proses Pernapasan

         Proses pengambilan udara ke dalam tubuh disebut inspirasi atau menarik napas. Pengeluaran udara dari dalam tubuh disebut ekspirasi atau mengembuskan napas. Peristiwa bersin dan batuk dapat terjadi karena ekspirasi mendadak oleh pengaturan otot perut sehingga mendorong naiknya diafragma. Bernapas melibatkan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi karena gerakan tulang-tulang rusuk oleh kontraksi otot- otot antarrusuk (interkostal). Pernapasan perut terjadi karena kontraksi otot diafragma (sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut).

a. Inspirasi 

        Inspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk melakukan kontraksi sehingga tulang- tulang rusuk dan tulang dada terangkat ke atas. Pada saat inspirasi, otot diafragma Juga berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar. Diafragma akan mendesak rongga perut hingga 5 cm ke bawah. Akibatnya, rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada menyebabkan paru-paru ikut membesar, akibatnya tekanan udara di paru- paru menjadi rendah sehingga udara dari luar masuk. 

b. Ekspirasi 

        Ekspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil. Pada saat ekspirasi, otot diafragma mengendur kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil dan paru-paru pun ikut mengecil. Oleh karena volume paru- paru berkurang, tekanan udara di paru-paru menjadi tinggi sehingga udara akan keluar. Lihat Gambar 7.6. 

        Jadi, jelaslah bahwa aliran udara di alveolus terjadi karena perbedaan tekanan udara di atmosfer dengan tekanan udara di alveolus. Perbedaan tekanan udara tersebut disebabkan oleh perubahan volume rongga dada akibat gerakan kontraksi dan relaksasi otot interkostalis, otot diafragma, dan otot perut. Di akhir ekspirasi, tekanan udara paru-paru lebih tinggi 2-3 mmHg dibandingkan tekanan udara atmosfer. Di awal inspirasi, tekanan udara paru-paru lebih rendah 1-2 mmHg dibandingkan tekanan udara atmosfer.

Kamis, 28 Januari 2021

 


Jumat, 22 Januari 2021

Tumbuhan Berpembuluh (Part2)

Tumbuhan Berpembuluh dan Berbiji
     Tracheophytaberbiji(Spermatophyta)dianggapsebagaitumbuhanyang tingkat perkembangannya paling tinggi. Tumbuhan ini menghasilkan biji yang merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji terdapat embrio yang merupakan calon individu baru. Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).

1)  Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

Tumbuhan Gymnospermae memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akarnya merupakan akar tunggang. Pada akar tidak tampak pembatas yang jelas antara kaliptra dan ujung akar. 

Akar Gymnospermae jugadapatmengalami pertumbuhan menjadi semakin membesar karena memilikikambium.
Daun Gymnospermae berbentuk pipih, lebar, dan lancip seperti jarum. Daun Gymnospermae yang pipih dan lebar, mengalami diferensiasi sehingga memiliki epidermis, mesofil, dan tulang daun. Contoh Gymnospermae adalah Cycas revoluta, Ginkgo biloba, Pinus, Sequoia, Welwitschia mirabilis, dan Gnetum gnemon.

Gymnospermae bereproduksi secara seksual. Gymnospermae belum memiliki bunga sesungguhnya. Bakal bijinya terletak pada daun buah atau makrosporofil yang disebut strobilus betina. Serbuk sari terletak pada mikrosporofil. Mikrosoporofil itu sendiri, terletak pada bagian yang disebut strobilus jantan. Gymnospermae memiliki daur hidup yang mirip dengan paku heterospora. 
Gymnospermae dikelompokkan menjadi empat divisi, yakni Pinophyta, Cycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta.
a)    Divisi Pinophyta (Coniferophyta)

Anggota divisi ini sebagian besar berupa pohon dan memiliki daun tunggal berbentuk jarum atau linear. Strobilus jantan dan strobilus betina terdapat di ketiak daun dan pada cabang yang sama. Strobilus betina jika sudah matang akan membentuk runjung atau conus.Terdapat sejumlah sisik runjung yang sifatnya seperti kulit dan mengeras. Contoh spesies divisi ini adalah Pinus merkusii. Tumbuhan tersebut adalah tumbuhan asli Indonesia dari Sumatera Utara yang hijau sepanjang tahun (evergreen) 
gambar tanaman dari Divisi Phinophyta 

b) Divisi Cycadophyta
Tumbuhan divisi ini sebagian besar menyerupai pohon palem dengan daun majemuk menyirip dan terdapat pada bagian ujung dari batang utama sehingga membentuk mahkota daun. Umumnya berumah dua dan berkelamin satu. Strobilus atau runjung yang merupakan kumpulan mikrosporofil atau kumpulan megasporofil juga terdapat di bagian ujung dari batang dan diliputi daun majemuk. Contoh spesies divisi ini adalah Cycas rumphii. 
Pohon ini dapat memiliki ketinggian sekitar 6 m, batang berlendir, empulur banyak dan mengandung tepung. Daun mudanya menggulung seperti daunpaku.

c) Divisi Ginkgophyta
Tumbuhan divisi ini hanya diwakili oleh spesies Ginkgo biloba. Daunnya mirip kipas dengan tangkai yang panjang tulang daun bercabang. Berumah dua dan mengeluarkan bau tidak sedap. Tumbuhan ini terkenal sebagai tanaman obat.
d) Divisi Gnetophyta
Tumbuhan divisi ini dianggap paling tinggi tingkat perkembangan evolusinya dari Gymnospermae dan dianggap pula sebagai tumbuhan peralihan antara Gymnospermae dan Angiospermae. Anggotanya merupakan tumbuhan memanjat, liana,atau pohon. Berupa pohon berumah dua dan jarang yang berumah satu. Daunnya tunggal dan berhadapan letaknya dengan urat daun menyirip.

Bunga betinaberupabuliryangtersusun dalam lingkaran. Buah mempunyai biji yang diliputi oleh integumen luar yang mengeras dan integumen dalam yang lembut. Di bagian luar diliputi oleh perhiasan bunga yang tebal atau berdaging. Contoh spesies divisi ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).
Daun dan biji melinjo sering digunakan sebagai sayuran untuk dimakan.

2) Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup yang memiliki bunga. Ciri-ciri umum dari Angiospermae adalah memiliki akar, batang, daun,dan bunga yang sesungguhnya.

Organ reproduksi terletak pada bunga. Selain itu memiliki bentuk daun yang bervariasi, seperti daun pipih, lebar, dan susunan tulang daun seperti menyirip, menjari, dan sejajar. Bakal biji atau bijinya terbungkus oleh daun buah sehingga disebut tumbuhan berbiji tertutup.

Adapun waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek. Proses fertilisasinya tidak memerlukan air sebagai medianya.
Bunga pada Angiospermae memiliki bagian steril,yaitu sepal (mahkota), dan petal (kelopak). Bagian reproduksinya adalah stamen (jantan) dan pistilum (betina). 
Semua anggota Angisopermae ditempatkan dalam satu divisi, yakni divisi Anthophyta. Divisi Anthophyta dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
1. kelas monokotil (tumbuhan biji berkepingsatu);
2. kelas dikotil (tumbuhan biji berkepingdua).
Berikut adalah perbedaan tumbuhan dikotil dan mono kotil yang memperlihatkan beberapa perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil. Perhatikan juga gambar struktur bijinya. 
Contoh tumbuhan yang termasuk kedalam monokotil, antara lain bunga lili, palem, anggrek, iris, dan jagung. Adapun yang termasuk ke dalam kelompok dikotil, di antaranya adalah tumbuhan apel, stroberi, kacang-kacangan, dan mawar.

Tumbuhan Angiospermae memiliki daur hidup yang kompleks dan mengalami pergiliran keturunan.Daur hidupnya secara umum dapat dilihat pada Gambar berikut.

Selasa, 19 Januari 2021

Tumbuhan Berpembuluh Part 1

 Tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta memiliki pembuluh pengangkut. Pembuluh pengangkut berfungsi mengangkut air, mineral, dan sari-sari makanan tidak melalui antarsel. Oleh karena itu, pembuluh pengangkut ini terdiri atas xilem berfungsi mengangkut air serta mineral dan floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji.

a. Tumbuhan Berpembuluh Tidak Berbiji

Anggota tumbuhan berpembuluh tidak berbiji adalah tumbuhan paku. Tumbuhan paku sudah termasuk ke dalam tumbuhan kormus (Cormophyta) karena sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akar pada paku bersifat seperti serabut yang ujungnya dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Batang pada sebagian besar paku tidak terlihat karena berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang. Akan tetapi, ada pula yang memiliki batang di permukaan tanah yang bercabang, seperti pada Cyathea.

gambar 1

Daun pada tumbuhan paku tampak jelas. Daunnya selalu melingkar dan bergulung pada usia muda. Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji memiliki dua macam bentuk daun, yaitu daun yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun yang mengandung spora (sporofil) (Gambar 1). Di bagian bawah sporofil terdapat banyak bulatan kecil berwarna kecokelatan. Bulatan tersebut berkumpul membentuk struktur yang disebut sorus (jamak: sori). Setiap sorus terdiri atas banyak kotak spora yang disebut sporangium.

Selain terdapat pada sorus, sporangium juga terkumpul pada strobilus dan sporokarpium. Strobilus ini merupakan sporangium yang membentuk struktur seperti kerucut.

Terdapat beberapa bentuk spora pada paku yakni, paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Paku homospora menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang sama, contohnya paku kawat (Lycopodium sp.). Paku heterospora menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran berbeda, contohnya Selaginella sp. Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina, contohnya paku ekor kuda (Equisetum sp.).

gambar 2

Perkembangbiakan tumbuhan paku dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksual melalui pembentukan gamet jantan dan betina oleh alat-alat kelamin (gametangium). Gametangium jantan (anteridium) menghasilkan spermatozoid dan gametangium betina (arkegonium) menghasilkan sel telur (ovum) (Gambar 2). Tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Metagenesis pada paku heterospora berbeda dengan paku homospora. Perhatikan bagan pada Gambar 3

a. homospora    b. heterospora

Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji (tumbuhan paku) diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu Psilophyta, Lycophyta, Equisetophyta, dan Pterophyta.

1) Psilophyta

Psilotum nodum merupakan contoh paku dari Divisi Psilophyta. Anggota ini belum memiliki struktur akar dan sebagian besar tidak memiliki daun. Struktur akarnya berupa rhizoma. Pada batangnya terdapat sporangia. Divisi ini dianggap sebagai divisi tumbuhan berpembuluh tidak berbiji paling primitif. Sebagian besar anggota divisi ini sudah punah.

2) Lycophyta

Lycophyta memiliki struktur daun berbentuk mirip rambut sisik dengan batang seperti kawat sehingga sering disebut paku kawat. Sporangiumnya tersusun dalam bentuk strobilus (jamak: strobili). Contoh tumbuhan dari divisi ini adalah Lycopodium, Isoetes, dan Selaginella.

Umumnya Lycophyta adalah tumbuhan epifit. Akan tetapi, ada juga yang tumbuh di dasar lantai hutan di daerah tropis. Lycophyta memiliki spora dalam sporofit. Terdapat Lycophyta yang tidak berfotosintesis, namun bersimbiosis dengan jamur. Lycopodium sp. dapat menghasilkan spora tunggal yang nantinya berkembang menjadi gametofit yang memiliki organ jantan dan betina. Adapun Selaginella dapat menghasilkan dua spora, yaitu spora kecil (mikrospora) dan spora besar (makrospora).

3) Equisetophyta (Sphenophyta)

Divisi ini memiliki bentuk daun mirip kawat dengan susunan daun satu lingkaran. Kelompok ini memiliki homospora pada konus di ujung batang, memiliki banyak daun, batang berongga, dan beruas. Pada divisi ini terdapat silika yang terkonsentrasi di batang sehingga tumbuhan ini sering dijadikan sebagai bahan penggosok. Karena bentuknya unik, divisi ini sering disebut sebagai paku ekor kuda. Contohnya adalah Equisetum debile.

4)     Pterophyta

Pterophyta dianggap sebagai paku sejati. Terdapat lebih dari 12.000 spesies Pterophyta hingga saat ini. Anggotanya ada yang memiliki panjang 9 meter. Pterophyta memiliki ciri-ciri daun yang besar dan sorus di bagian bawah daun. Contohnya Azolla pinnata dan Adiantum sp. (suplir).

Tumbuhan Tidak Berpembuluh


Tumbuhan tidak berpembuluh merupakan tumbuhan yang tidak memiliki pembuluh sehingga tidak memiliki jaringan yang berfungsi mengangkut zat makanan, air, dan mineral. Pengangkutan tidak dilakukan oleh pembuluh

hanya melalui antarsel. Umumnya tumbuhan ini dikenal dengan nama lumut, dikelompokkan ke dalam tiga divisi, yaitu divisi lumut daun atau lumut sejati (Bryophyta), lumut hati (Hepatophyta), dan lumut tanduk (Anthocerophyta).

Lumut memiliki dua macam fase pergiliran keturunan, yakni fase sporofit dan fase gametofit. Pada fase sporofit dihasilkan spora haploid (aseksual), sedangkan pada fase gametofit dihasilkan gamet jantan dan gamet betina (seksual). perhatikan gambar berikut!



gambar 1

Lumut memiliki alat reproduksi berupa arkegonium (jamak: arkegonia) tempat sel telur dibentuk, dan anteridium (jamak: anteridia) tempat sperma dibentuk. Struktur arkegonia dan anteridia menjaga sel gamet tidak mengalami kekeringan. Pada beberapa lumut, arkegonia dan anteridia berada di dalam tumbuhan yang sama (monoecious). Pada beberapa spesies lainnya, arkegonia dan anteridia berada pada individu yang berbeda (dioecious).

Pada semua lumut, sperma harus berenang untuk mencapai sel telur melalui lapisan air. Sel sperma dapat mencapai lokasi sel telur karena adanya penarik kimia. Lumut yang hidup di habitat kering harus menunggu jatuhnya hujan untuk menyalurkan gamet jantan hingga terjadi proses reproduksi.

a. Bryophyta
Bryophyta belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas. Struktur mirip akar pada Bryophyta disebut rhizoid. Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Akan tetapi, rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi tersebut. Oleh karena itu, lumut dimasukkan

ke dalam jenis tumbuhan tak berpembuluh. Difusi air dan nutrisi pada lumut terjadi secara lambat melalui jaringan di tubuh lumut yang saling berhubungan. Oleh karena itu, ukuran tubuh mereka terbatas, hanya kurang dari 2 cm tingginya. Contoh Bryophyta adalah Polytrichum spdan Sphagnum sp.

b. Hepatophyta

Divisi Hepatophyta atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembap. Tubuh lumut hati memiliki struktur mirip akar, batang, dan daun. Siklus hidup lumut hati mirip dengan lumut daun.
Perkembangbiakan lumut hati dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksual dengan membentuk anteridium dan arkegonium (gambar 1). Secara aseksual, lumut hati melakukan reproduksi dengan sel yang strukturnya menyerupai mangkuk berisi kumpulan tunas di permukaan gametofit. Struktur ini disebut gemma cup. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella.

c.     Anthocerophyta

Divisi Anthocerophyta memiliki struktur tubuh mirip tanduk sehingga dinamakan lumut tanduk. Anthocerophyta hanya memiliki satu kloroplas di dalam tiap selnya. Oleh karena itu, Anthocerophyta dianggap sebagai lumut primitif. Siklus hidupnya menyerupai divisi Bryophyta dan Hepatophyta. Fase gametofitnya lebih dominan dari sporofitnya. Contoh Anthocerophyta adalah Anthoceros sp.



KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE

Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. Terdapat ciri khas pada sel kingdom Plantae yang tidak dimiliki oleh sel kingdom Animalia. Ciri tersebut adalah adanya dinding sel yang tersusun atas selulosa. Anggota kingdom Plantae memiliki klorofil, yaitu zat hijau daun yang berfungsi dalam proses fotosintesis.

Kingdom Plantae memiliki anggota yang bermacam-macam, ada yang merupakan tumbuhan air dan tumbuhan darat. Anggota kingdom ini dapat beradaptasi terhadap lingkungannya dengan baik. Agar lebih memahami ciri-ciri kingdom Plantae, perhatikan Tabel berikut:

Tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (nontracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Tumbuhan tidak berpembuluh hidup di antara habitat air dan darat. Adapun tumbuhan berpembuluh memiliki struktur yang telah teradaptasi sempurna dengan habitat darat. Menurut Campbell (1998: 550), anggota kingdom Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:

1. Tumbuhan tidak berpembuluh
        a. Hepatophyta
        b. Bryophyta
        c. Anthocerophyta
2. Tumbuhan berpembuluh
        a. Psilophyta
        b. Lycophyta
        c.     Equisetophyta (Sphenophyta) 
        d.     Pterophyta
        e. Pinophyta (Coniferophyta)
        f. Cycadophyta
        g. Ginkgophyta
        h. Gnetophyta
        i.      Anthophyta

baca Tumbuhan Tidak Berpembuluh


SISTEM PERNAPASAN MANUSIA part 1

Alat Pernapasan Manusia

Rongga Hidung

Rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan menyelidiki adanya bau udara.

Faring

Faring (rongga tekak) merupakan rongga pertigaan ke arah saluran pencernaan (esofagus), saluran pernapasan (batang tenggorok), dan saluran ke rongga hidung.

Membran sel

Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot sehingga dapat mengatur tinggi rendah nada suara yang diperlukan.

Alat Pernapasan Manusia

Trakea terletak di daerah leher di depan kerongkongan (esofagus). Trakea merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan. Bagian pangkal selalu dalam keadaan terbuka. Di daerah dada, trakea bercabang dua; satu ke kiri dan satu ke kanan, yang disebut bronkus (cabang batang tenggorok). Tempat percabangan ini disebut bifurkasi.

Bronkus dan Paru-paru

Bronkus masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus.  

Bronkiolus dan Aveolus

Bronkiolus berakhir sebagai gelembung gelembung halus yang disebut alveolus. Alveolus diselubungi oleh pembuluh darah kapiler tempat terjadinya difusi O2 dan CO2. 







Rabu, 13 Januari 2021

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (Part 1)

A. Zat Makanan dan Fungsinya 
Zat makanan menipakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubulh supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbobidrat. lemak, protein, air) dan Zat makanan mikro (vitamin, mineral).
1. Fungsi Makanan 
Makanan mempunyai berbagal fungai, antara Jain: 
a. Pertumbuban dan perkembangan tubub.
b. emeliharaan dan perbalkan sel-sel tobuh yang telah rusak atau tua.
c. Pengaturan metabolisme tibuh. 
d. Penjaga kescimbangan cairan tubulh. 
e. Pertahanan tubuh terhadap penyakit. 
f. Penghasil energi. 
Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 
a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh. 
b. Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial. 
c. Mudah dicerna. 
d. Bervitamin dan bermineral. 
e. Cukup mengandung air. 

2. Zat Makanan
a. Karbohidrat 
Karbolidrat atou hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C. H. dan O dengan perbandingan H dan 0=2:1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H,O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan secbagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton. Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3. yaitu: 
1) Monosakarida Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubufh antara lain glukosa, galaktosa. fruktosa dan manosa. 
2) Oligosakarida Menghasilkan 2-6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan gluk an Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
3) Polisakarida Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pos glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.

Sumber Karbohidrat 
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian (singkong, ubi, kentang), tepung, sagu. 
Fungsi Karbohidrat
1) Sebagai sumber energi utama. 
2) Berperan penting dalam metabolisme. 
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa. 
4) Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. 
5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa. 
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa. 
7) Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein. 
8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.

b. Lemak 
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N.Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah. Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu: 
1) Lemak sederhana Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak). 
2) Lemak campuran Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan. Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan urat saraf. Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh yang membutuhkan. 
3) Lemak asli Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D. 
Sumber Lemak 
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu: 
1) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh) Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang- kacangan. 
2) Lemak hewani (asam lemak jenuh) 
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang. Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi Lemak 
Fungsi lemak antara lain: 
1) Sumber energi 
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K. 
3) Sumber asam lemak esensial. 
4) Pelindung organ tubuh. 
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.
c. Protein 
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino. 
Sumber Protein 
Protein dapat diperoleh dari: 
1) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan. 
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai. 
Fungsi Protein 
1) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi. 
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh. 
3) Pelaksanaan metabolisme tubuh. 
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer. 
5) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh. 
6) Penyediaan sumber energi, di mana I gramnya terkandung 4,1 kalori. 
7) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh. 

d. Air 
Fungsi Air 
1) Pelarut senyawa-senyawa lainnya. 
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya. 
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh. Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat. 
e. Mineral 
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen. 
f. Vitamin 
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: 
1) Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C. 
2) Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K.

Selasa, 01 Desember 2020

RPP Daring kelas IX IPA SMP/MTs Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan

Masih tentang Rencana Pembelajaran yang telah bapak ibu ketahui RPP dapat diibaratkan antara petani yang akan cangkul suatu ladang, tanpa cangkul petani tidak bisa menggarap ladang. begitu juga dengan Tenaga Pendidik, RPP dan Peserta Didik yang satu sama lain tidak bisa di pisahkan.

RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara perinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembe lajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD). 

Pada halaman ini mencakup rencana pembelajaran daring yang di gunakan pada pembelajaran masa pandemi Covid-19. RPP ini berisi tentang Sistem Perkembangbiakn Tumbuhan dan Hewan.

Download RPP Daring kelas IX IPA SMP/MTs Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan pertemuan 1

Pada BAB kedua yang membahas tentang sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan ini di bagi menjadi beberapa peremuan sesuai tujuan pembelajaran pada masing-masing pertemuan, seperti pada gambar berikut.





Download RPP Daring IPA Kelas IX SMP/MTs Daring Sistem reproduksi Pertemuan 1 dan 2
Download RPP 1 lembar Kelas IX IPA Terpadu SMP/MTs 2020/2021 Daring Sistem reproduksi pertemuan 3 dan 4 





RPP Akidah Akhlak Kelas VII MTs Terbaru tahun ajaran 2020/2021 sesuai perubahan KI KD KMA 183 tahun 2019

Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan KMA (Keputusan Menteri Agama) Nomor 183 tahun 2019 mengenai perubahan KI (Kompetensi Inti) dan KD ( Kompetensi Dasar) pada mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada tahun pembelajaran 2020/2021.

Hal ini Berlaku di seluruh sekolah yang di bawah naungan Kementerian Agama baik tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

dikutip dari https://diy.kemenag.go.id/ bahwa Plt Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan, KMA 183 tahun 2019 tidak mengubah secara total isi kurikulum sebelumnya yang tertuang dalam KMA 165 tahun 2014. “Kurikulum pada KMA 183 Tahun 2019 hanya menyempurnakan beberapa Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),” tegasnya di Jakarta, Senin (13/07).

Berdasarkan hal tersebut berikut contoh dari RPP yang sesuai KMA 183 tahun 2019


Download RPP Akidah Akhlak 1 Lembar Kelas VII sesuai perubahan KI KD KMA 183 tahun 2019

Perubahan KI dan KD pada mata pelajaran PAI yang mencakup dalam mapel akidah akhlak, RPP Akidah Akhlak 1 Lembar Kelas VII di bagi menjadi 5 (lima) BAB.


Download RPP Akidah Akhlak 1 Lembar Kelas VII BAB 2 sesuai perubahan KI KD KMA 183 tahun 2019




Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

biologieducation

BIOLOGI EDUCATION

BIOLOGI EDUCATION

RPP Daring