Biologi Educations

Blog ini merupakan salah satu blog yang membahas tentang seputar Pendidikan Biologi yang meliputi tentang Perangkat Pembelajaran dan materi yang terdapat di dalamnya.

Find Out More Purchase Theme

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah pegangan seorang guru dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut.

Read More

Silabus

Silabus adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

Read More

Kaldik, Prota Promes

Kalender Pendidikan, Program Tahunan, Program Semester.

Read More

Materi Pembelajaran

Merupakan materi yang tercakup di dalam RPP.

Read More

Beranda

Kamis, 28 Januari 2021

 


Jumat, 22 Januari 2021

Tumbuhan Berpembuluh (Part2)

Tumbuhan Berpembuluh (Part2)

Tumbuhan Berpembuluh dan Berbiji
     Tracheophytaberbiji(Spermatophyta)dianggapsebagaitumbuhanyang tingkat perkembangannya paling tinggi. Tumbuhan ini menghasilkan biji yang merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji terdapat embrio yang merupakan calon individu baru. Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).

1)  Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

Tumbuhan Gymnospermae memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akarnya merupakan akar tunggang. Pada akar tidak tampak pembatas yang jelas antara kaliptra dan ujung akar. 

Akar Gymnospermae jugadapatmengalami pertumbuhan menjadi semakin membesar karena memilikikambium.
Daun Gymnospermae berbentuk pipih, lebar, dan lancip seperti jarum. Daun Gymnospermae yang pipih dan lebar, mengalami diferensiasi sehingga memiliki epidermis, mesofil, dan tulang daun. Contoh Gymnospermae adalah Cycas revoluta, Ginkgo biloba, Pinus, Sequoia, Welwitschia mirabilis, dan Gnetum gnemon.

Gymnospermae bereproduksi secara seksual. Gymnospermae belum memiliki bunga sesungguhnya. Bakal bijinya terletak pada daun buah atau makrosporofil yang disebut strobilus betina. Serbuk sari terletak pada mikrosporofil. Mikrosoporofil itu sendiri, terletak pada bagian yang disebut strobilus jantan. Gymnospermae memiliki daur hidup yang mirip dengan paku heterospora. 
Gymnospermae dikelompokkan menjadi empat divisi, yakni Pinophyta, Cycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta.
a)    Divisi Pinophyta (Coniferophyta)

Anggota divisi ini sebagian besar berupa pohon dan memiliki daun tunggal berbentuk jarum atau linear. Strobilus jantan dan strobilus betina terdapat di ketiak daun dan pada cabang yang sama. Strobilus betina jika sudah matang akan membentuk runjung atau conus.Terdapat sejumlah sisik runjung yang sifatnya seperti kulit dan mengeras. Contoh spesies divisi ini adalah Pinus merkusii. Tumbuhan tersebut adalah tumbuhan asli Indonesia dari Sumatera Utara yang hijau sepanjang tahun (evergreen) 
gambar tanaman dari Divisi Phinophyta 

b) Divisi Cycadophyta
Tumbuhan divisi ini sebagian besar menyerupai pohon palem dengan daun majemuk menyirip dan terdapat pada bagian ujung dari batang utama sehingga membentuk mahkota daun. Umumnya berumah dua dan berkelamin satu. Strobilus atau runjung yang merupakan kumpulan mikrosporofil atau kumpulan megasporofil juga terdapat di bagian ujung dari batang dan diliputi daun majemuk. Contoh spesies divisi ini adalah Cycas rumphii. 
Pohon ini dapat memiliki ketinggian sekitar 6 m, batang berlendir, empulur banyak dan mengandung tepung. Daun mudanya menggulung seperti daunpaku.

c) Divisi Ginkgophyta
Tumbuhan divisi ini hanya diwakili oleh spesies Ginkgo biloba. Daunnya mirip kipas dengan tangkai yang panjang tulang daun bercabang. Berumah dua dan mengeluarkan bau tidak sedap. Tumbuhan ini terkenal sebagai tanaman obat.
d) Divisi Gnetophyta
Tumbuhan divisi ini dianggap paling tinggi tingkat perkembangan evolusinya dari Gymnospermae dan dianggap pula sebagai tumbuhan peralihan antara Gymnospermae dan Angiospermae. Anggotanya merupakan tumbuhan memanjat, liana,atau pohon. Berupa pohon berumah dua dan jarang yang berumah satu. Daunnya tunggal dan berhadapan letaknya dengan urat daun menyirip.

Bunga betinaberupabuliryangtersusun dalam lingkaran. Buah mempunyai biji yang diliputi oleh integumen luar yang mengeras dan integumen dalam yang lembut. Di bagian luar diliputi oleh perhiasan bunga yang tebal atau berdaging. Contoh spesies divisi ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).
Daun dan biji melinjo sering digunakan sebagai sayuran untuk dimakan.

2) Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup yang memiliki bunga. Ciri-ciri umum dari Angiospermae adalah memiliki akar, batang, daun,dan bunga yang sesungguhnya.

Organ reproduksi terletak pada bunga. Selain itu memiliki bentuk daun yang bervariasi, seperti daun pipih, lebar, dan susunan tulang daun seperti menyirip, menjari, dan sejajar. Bakal biji atau bijinya terbungkus oleh daun buah sehingga disebut tumbuhan berbiji tertutup.

Adapun waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek. Proses fertilisasinya tidak memerlukan air sebagai medianya.
Bunga pada Angiospermae memiliki bagian steril,yaitu sepal (mahkota), dan petal (kelopak). Bagian reproduksinya adalah stamen (jantan) dan pistilum (betina). 
Semua anggota Angisopermae ditempatkan dalam satu divisi, yakni divisi Anthophyta. Divisi Anthophyta dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
1. kelas monokotil (tumbuhan biji berkepingsatu);
2. kelas dikotil (tumbuhan biji berkepingdua).
Berikut adalah perbedaan tumbuhan dikotil dan mono kotil yang memperlihatkan beberapa perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil. Perhatikan juga gambar struktur bijinya. 
Contoh tumbuhan yang termasuk kedalam monokotil, antara lain bunga lili, palem, anggrek, iris, dan jagung. Adapun yang termasuk ke dalam kelompok dikotil, di antaranya adalah tumbuhan apel, stroberi, kacang-kacangan, dan mawar.

Tumbuhan Angiospermae memiliki daur hidup yang kompleks dan mengalami pergiliran keturunan.Daur hidupnya secara umum dapat dilihat pada Gambar berikut.

Selasa, 19 Januari 2021

Tumbuhan Berpembuluh Part 1

Tumbuhan Berpembuluh Part 1

 Tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta memiliki pembuluh pengangkut. Pembuluh pengangkut berfungsi mengangkut air, mineral, dan sari-sari makanan tidak melalui antarsel. Oleh karena itu, pembuluh pengangkut ini terdiri atas xilem berfungsi mengangkut air serta mineral dan floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji.

a. Tumbuhan Berpembuluh Tidak Berbiji

Anggota tumbuhan berpembuluh tidak berbiji adalah tumbuhan paku. Tumbuhan paku sudah termasuk ke dalam tumbuhan kormus (Cormophyta) karena sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akar pada paku bersifat seperti serabut yang ujungnya dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Batang pada sebagian besar paku tidak terlihat karena berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang. Akan tetapi, ada pula yang memiliki batang di permukaan tanah yang bercabang, seperti pada Cyathea.

gambar 1

Daun pada tumbuhan paku tampak jelas. Daunnya selalu melingkar dan bergulung pada usia muda. Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji memiliki dua macam bentuk daun, yaitu daun yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun yang mengandung spora (sporofil) (Gambar 1). Di bagian bawah sporofil terdapat banyak bulatan kecil berwarna kecokelatan. Bulatan tersebut berkumpul membentuk struktur yang disebut sorus (jamak: sori). Setiap sorus terdiri atas banyak kotak spora yang disebut sporangium.

Selain terdapat pada sorus, sporangium juga terkumpul pada strobilus dan sporokarpium. Strobilus ini merupakan sporangium yang membentuk struktur seperti kerucut.

Terdapat beberapa bentuk spora pada paku yakni, paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Paku homospora menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang sama, contohnya paku kawat (Lycopodium sp.). Paku heterospora menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran berbeda, contohnya Selaginella sp. Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina, contohnya paku ekor kuda (Equisetum sp.).

gambar 2

Perkembangbiakan tumbuhan paku dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksual melalui pembentukan gamet jantan dan betina oleh alat-alat kelamin (gametangium). Gametangium jantan (anteridium) menghasilkan spermatozoid dan gametangium betina (arkegonium) menghasilkan sel telur (ovum) (Gambar 2). Tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Metagenesis pada paku heterospora berbeda dengan paku homospora. Perhatikan bagan pada Gambar 3

a. homospora    b. heterospora

Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji (tumbuhan paku) diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu Psilophyta, Lycophyta, Equisetophyta, dan Pterophyta.

1) Psilophyta

Psilotum nodum merupakan contoh paku dari Divisi Psilophyta. Anggota ini belum memiliki struktur akar dan sebagian besar tidak memiliki daun. Struktur akarnya berupa rhizoma. Pada batangnya terdapat sporangia. Divisi ini dianggap sebagai divisi tumbuhan berpembuluh tidak berbiji paling primitif. Sebagian besar anggota divisi ini sudah punah.

2) Lycophyta

Lycophyta memiliki struktur daun berbentuk mirip rambut sisik dengan batang seperti kawat sehingga sering disebut paku kawat. Sporangiumnya tersusun dalam bentuk strobilus (jamak: strobili). Contoh tumbuhan dari divisi ini adalah Lycopodium, Isoetes, dan Selaginella.

Umumnya Lycophyta adalah tumbuhan epifit. Akan tetapi, ada juga yang tumbuh di dasar lantai hutan di daerah tropis. Lycophyta memiliki spora dalam sporofit. Terdapat Lycophyta yang tidak berfotosintesis, namun bersimbiosis dengan jamur. Lycopodium sp. dapat menghasilkan spora tunggal yang nantinya berkembang menjadi gametofit yang memiliki organ jantan dan betina. Adapun Selaginella dapat menghasilkan dua spora, yaitu spora kecil (mikrospora) dan spora besar (makrospora).

3) Equisetophyta (Sphenophyta)

Divisi ini memiliki bentuk daun mirip kawat dengan susunan daun satu lingkaran. Kelompok ini memiliki homospora pada konus di ujung batang, memiliki banyak daun, batang berongga, dan beruas. Pada divisi ini terdapat silika yang terkonsentrasi di batang sehingga tumbuhan ini sering dijadikan sebagai bahan penggosok. Karena bentuknya unik, divisi ini sering disebut sebagai paku ekor kuda. Contohnya adalah Equisetum debile.

4)     Pterophyta

Pterophyta dianggap sebagai paku sejati. Terdapat lebih dari 12.000 spesies Pterophyta hingga saat ini. Anggotanya ada yang memiliki panjang 9 meter. Pterophyta memiliki ciri-ciri daun yang besar dan sorus di bagian bawah daun. Contohnya Azolla pinnata dan Adiantum sp. (suplir).

Tumbuhan Tidak Berpembuluh

Tumbuhan Tidak Berpembuluh


Tumbuhan tidak berpembuluh merupakan tumbuhan yang tidak memiliki pembuluh sehingga tidak memiliki jaringan yang berfungsi mengangkut zat makanan, air, dan mineral. Pengangkutan tidak dilakukan oleh pembuluh

hanya melalui antarsel. Umumnya tumbuhan ini dikenal dengan nama lumut, dikelompokkan ke dalam tiga divisi, yaitu divisi lumut daun atau lumut sejati (Bryophyta), lumut hati (Hepatophyta), dan lumut tanduk (Anthocerophyta).

Lumut memiliki dua macam fase pergiliran keturunan, yakni fase sporofit dan fase gametofit. Pada fase sporofit dihasilkan spora haploid (aseksual), sedangkan pada fase gametofit dihasilkan gamet jantan dan gamet betina (seksual). perhatikan gambar berikut!



gambar 1

Lumut memiliki alat reproduksi berupa arkegonium (jamak: arkegonia) tempat sel telur dibentuk, dan anteridium (jamak: anteridia) tempat sperma dibentuk. Struktur arkegonia dan anteridia menjaga sel gamet tidak mengalami kekeringan. Pada beberapa lumut, arkegonia dan anteridia berada di dalam tumbuhan yang sama (monoecious). Pada beberapa spesies lainnya, arkegonia dan anteridia berada pada individu yang berbeda (dioecious).

Pada semua lumut, sperma harus berenang untuk mencapai sel telur melalui lapisan air. Sel sperma dapat mencapai lokasi sel telur karena adanya penarik kimia. Lumut yang hidup di habitat kering harus menunggu jatuhnya hujan untuk menyalurkan gamet jantan hingga terjadi proses reproduksi.

a. Bryophyta
Bryophyta belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas. Struktur mirip akar pada Bryophyta disebut rhizoid. Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Akan tetapi, rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi tersebut. Oleh karena itu, lumut dimasukkan

ke dalam jenis tumbuhan tak berpembuluh. Difusi air dan nutrisi pada lumut terjadi secara lambat melalui jaringan di tubuh lumut yang saling berhubungan. Oleh karena itu, ukuran tubuh mereka terbatas, hanya kurang dari 2 cm tingginya. Contoh Bryophyta adalah Polytrichum spdan Sphagnum sp.

b. Hepatophyta

Divisi Hepatophyta atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembap. Tubuh lumut hati memiliki struktur mirip akar, batang, dan daun. Siklus hidup lumut hati mirip dengan lumut daun.
Perkembangbiakan lumut hati dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksual dengan membentuk anteridium dan arkegonium (gambar 1). Secara aseksual, lumut hati melakukan reproduksi dengan sel yang strukturnya menyerupai mangkuk berisi kumpulan tunas di permukaan gametofit. Struktur ini disebut gemma cup. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella.

c.     Anthocerophyta

Divisi Anthocerophyta memiliki struktur tubuh mirip tanduk sehingga dinamakan lumut tanduk. Anthocerophyta hanya memiliki satu kloroplas di dalam tiap selnya. Oleh karena itu, Anthocerophyta dianggap sebagai lumut primitif. Siklus hidupnya menyerupai divisi Bryophyta dan Hepatophyta. Fase gametofitnya lebih dominan dari sporofitnya. Contoh Anthocerophyta adalah Anthoceros sp.



KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE

KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE

Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. Terdapat ciri khas pada sel kingdom Plantae yang tidak dimiliki oleh sel kingdom Animalia. Ciri tersebut adalah adanya dinding sel yang tersusun atas selulosa. Anggota kingdom Plantae memiliki klorofil, yaitu zat hijau daun yang berfungsi dalam proses fotosintesis.

Kingdom Plantae memiliki anggota yang bermacam-macam, ada yang merupakan tumbuhan air dan tumbuhan darat. Anggota kingdom ini dapat beradaptasi terhadap lingkungannya dengan baik. Agar lebih memahami ciri-ciri kingdom Plantae, perhatikan Tabel berikut:

Tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (nontracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Tumbuhan tidak berpembuluh hidup di antara habitat air dan darat. Adapun tumbuhan berpembuluh memiliki struktur yang telah teradaptasi sempurna dengan habitat darat. Menurut Campbell (1998: 550), anggota kingdom Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:

1. Tumbuhan tidak berpembuluh
        a. Hepatophyta
        b. Bryophyta
        c. Anthocerophyta
2. Tumbuhan berpembuluh
        a. Psilophyta
        b. Lycophyta
        c.     Equisetophyta (Sphenophyta) 
        d.     Pterophyta
        e. Pinophyta (Coniferophyta)
        f. Cycadophyta
        g. Ginkgophyta
        h. Gnetophyta
        i.      Anthophyta

baca Tumbuhan Tidak Berpembuluh


SISTEM PERNAPASAN MANUSIA part 1

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA part 1

Alat Pernapasan Manusia

Rongga Hidung

Rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan menyelidiki adanya bau udara.

Faring

Faring (rongga tekak) merupakan rongga pertigaan ke arah saluran pencernaan (esofagus), saluran pernapasan (batang tenggorok), dan saluran ke rongga hidung.

Membran sel

Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot sehingga dapat mengatur tinggi rendah nada suara yang diperlukan.

Alat Pernapasan Manusia

Trakea terletak di daerah leher di depan kerongkongan (esofagus). Trakea merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan. Bagian pangkal selalu dalam keadaan terbuka. Di daerah dada, trakea bercabang dua; satu ke kiri dan satu ke kanan, yang disebut bronkus (cabang batang tenggorok). Tempat percabangan ini disebut bifurkasi.

Bronkus dan Paru-paru

Bronkus masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus.  

Bronkiolus dan Aveolus

Bronkiolus berakhir sebagai gelembung gelembung halus yang disebut alveolus. Alveolus diselubungi oleh pembuluh darah kapiler tempat terjadinya difusi O2 dan CO2. 







Rabu, 13 Januari 2021

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (Part 1)

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (Part 1)

A. Zat Makanan dan Fungsinya 
Zat makanan menipakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubulh supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbobidrat. lemak, protein, air) dan Zat makanan mikro (vitamin, mineral).
1. Fungsi Makanan 
Makanan mempunyai berbagal fungai, antara Jain: 
a. Pertumbuban dan perkembangan tubub.
b. emeliharaan dan perbalkan sel-sel tobuh yang telah rusak atau tua.
c. Pengaturan metabolisme tibuh. 
d. Penjaga kescimbangan cairan tubulh. 
e. Pertahanan tubuh terhadap penyakit. 
f. Penghasil energi. 
Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 
a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh. 
b. Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial. 
c. Mudah dicerna. 
d. Bervitamin dan bermineral. 
e. Cukup mengandung air. 

2. Zat Makanan
a. Karbohidrat 
Karbolidrat atou hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C. H. dan O dengan perbandingan H dan 0=2:1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H,O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan secbagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton. Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3. yaitu: 
1) Monosakarida Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubufh antara lain glukosa, galaktosa. fruktosa dan manosa. 
2) Oligosakarida Menghasilkan 2-6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan gluk an Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
3) Polisakarida Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pos glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.

Sumber Karbohidrat 
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian (singkong, ubi, kentang), tepung, sagu. 
Fungsi Karbohidrat
1) Sebagai sumber energi utama. 
2) Berperan penting dalam metabolisme. 
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa. 
4) Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. 
5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa. 
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa. 
7) Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein. 
8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.

b. Lemak 
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N.Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah. Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu: 
1) Lemak sederhana Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak). 
2) Lemak campuran Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan. Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan urat saraf. Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh yang membutuhkan. 
3) Lemak asli Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D. 
Sumber Lemak 
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu: 
1) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh) Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang- kacangan. 
2) Lemak hewani (asam lemak jenuh) 
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang. Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi Lemak 
Fungsi lemak antara lain: 
1) Sumber energi 
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K. 
3) Sumber asam lemak esensial. 
4) Pelindung organ tubuh. 
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.
c. Protein 
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino. 
Sumber Protein 
Protein dapat diperoleh dari: 
1) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan. 
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai. 
Fungsi Protein 
1) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi. 
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh. 
3) Pelaksanaan metabolisme tubuh. 
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer. 
5) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh. 
6) Penyediaan sumber energi, di mana I gramnya terkandung 4,1 kalori. 
7) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh. 

d. Air 
Fungsi Air 
1) Pelarut senyawa-senyawa lainnya. 
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya. 
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh. Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat. 
e. Mineral 
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen. 
f. Vitamin 
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: 
1) Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C. 
2) Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K.

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

biologieducation

BIOLOGI EDUCATION

BIOLOGI EDUCATION

RPP Daring